Komentar
Gunungkidul -- Proyek pembanguna papan nama Desa Penanda keistimewaan yang terletak di depan Kantor Kalurahan,tidak sesuai spesifikasi yang di tentukan dalam(RAB ),Tentunya semua ini mencuri spek.
Speksifikasi yang seharusnya memakai batu bata, akan tetapi cuma memakai casibot.
Waktu awak media turun kelapangan cek fisik terkait papan nama Kalurahan penanda Keistimewaan ternyata dugaan benar cuma memakai casibot,seharusnya memakai batu batu cuma di ganti dengan casibot, dan tentunya itu tidak sesuai RAB.jadi benar laporan yang di dapat dari salah satu warga/ tokoh masyarakat, 02/06/2025 investigasi terkait proyek tersebut, Ternyata benar apa yang di sampaikan warga.
Dan proyek tersebut sekarang sudah pada rusak dan jemblong, itu membuktikan bahwa ada unsur penyalahgunaan anggaran tersebut dan untuk mencari keuntungan pribadi.
Di sisi lain Desa Ponjong akir kir ini jadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Bangunan papan nama Kalurahan Penanda Keistimewaan dalam RAB nya seharusnya pakai batu bata, Akan tetapi, dia curi spek di ganti pakai casibot.
Waktu di konfirmasi (26/05/2025) di kantornya ulu ulu," masalah proyek papan nama itu di kerjakan rekanan mas, tapi saya lupa, " ucapnya.
Padahal tugu papan nama tersebut sudah pada retak dan pecah juga ada yang hancur di bagian belakang.
Padahal perencanaan permohonan proposal tentang tugu tersebut ,yang meminta adalah pihak Desa. Dan seharusnya kalau pekerjaan proyek seperti itu tidak sesuai dengan RAB nya kenapa di terima, apa ada unsur kongkalikong dengan pihak rekanan.
Kepala Desa mau di konfirmasi selalu menghindar dan alasanya sakit.
"" saya tidak tau mas... Itu yang mengerjakan itu pihak ketiga rekanan." Ucapnya Ulu ulu.
Di sisi lain pihak desa mau mecari siapa yang mengerjakan proyek tersebut.tapi di tunggu tunggu kabarnya tidak ada,dan akhirnya sampai berita ini di tayangkan.
Dan papan nama tersebut bahan dasarnya seharusnya paki batu bata akan tetapi di ganti pakai casibot dan casibot itu bukan termasuk bahan dasar bangunan.
Dan dengan adanya bantuan itu turun kan otomatis itu perencanaan dari pihak Desa. Desa pengajuan proposal, yang di buat oleh perencanaan tulu ulu / kasipem,
perencana kalurahan, Desa ponjong.
Dan di sisi lain lurah di hubungi lewat tilpon nomer tidak selalu aktif dan tidak bisa nyambung. sampai berita ini di tayangkan pihak lurah belum bisa di temui.
Dan semua ini jelas tumpuaan pertanggung jawaban di pihak Desa terutama lurah.
Angaran untuk pembangunan papan nama Kalurahan Penanda Keistimewaan tersebut bersember dari Danais( dana keistimewaan Dareah istimewa Yogyakarta.) jumlah anggaran sekitar 63 juta.
Menurut warga/tokoh masyrakat yang enggan di sebut namanya, Anggran segitu kok cuma memakai casibot, Kalau cuma speksifikasi nya,memakai casibot itu paling menghabiskan anggaran sekitar 20 juta." Ungkap warga."
Dan di sisi lain salah satu LSM di Gunungkidul mengecam keras terkait dugaan bangunan tersebut, Tidak sesuai spesifikasi, dan harus di bongkar, itu kalau cuma di rehap tidak bisa. Itu jadi temuan, itu pidana." Jelasnya.
Dan sisi lain kenapa sudah tau bangunan seperti itu, tidak sesuai spesifikasi, Kenapa di waktu penyerahan ke pihak Desa di terima.
Padahal bangunan tersebut tidak sesuai speksifikasinya (RAB). Ada apa dengan semua ini..???
jangan jangan ada unsur kong kalikong rekanan dengan pihak Desa tersebut. " Ulasnya.
Dan seharusnya pihak Desa harus tegas, Dan tumpuaan tanggung jawab sepenuhnya di pihak Desa terutama lurah,Kalau sampai ini jadi temuan gimana. "Jelasnya.
Di sisi lain Desa Ponjong ini jadi sorotan warga masyarakat terkait proyek yang tidak sesuai dan tidak pada poksinya. Itu semua menjadi perguncingan di tengah warga masyrakat Desa Ponjong.
Kepala Desa Ponjong Jaiz, kalau di telp tidak mau ngangkat telp, Dan alasanya belum ketemu sama pihak rekanan. Dan sampai berita ini di tayangkan belum bisa ketemu sama Lurah.
Temuan terkait proyek tersebut. Tidak ada ketegasan sebagai lurah di kalurahan Ponjong, Jikalau tidak ada tindakan tegas terkait proyek tersebut,kami mau melaporkan ke Dinas terkait adanya temuan ini.
Rep : Wawan.