LABURA — Semangat baru mewarnai dunia jurnalistik Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) menyusul pertemuan inisiasi pembentukan Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (FKWI). Digelar pada Senin, 10 November 2025, di kantor sekretariat Forum Komunikasi Anak Tokoh Pemekaran Labura (FKATPL), langkah ini dinilai kritis dan strategis untuk menciptakan kolaborasi pers yang lebih kuat dan berintegritas di daerah tersebut.
Pertemuan yang dihadiri perwakilan sejumlah media lokal seperti Gemuruhnews.com, Ameranews.com, dan Teraspublik.com,faktual 86.com, Lenzaindependen.com, kabarinvestigasi.id dan LBH Bumi Hukum Sejahtera ini secara aklamasi menyepakati kepengurusannya sementara yang dipimpin oleh Amranuddin Tanjung sebagai (Ketua), Mhd Irwan (Sekretaris), dan Saddam Multi (Bendahara), serta bidang hukum Khairuddin Hasibuan, SH, MH.
Amranuddin Tanjung menegaskan bahwa FKWI dibentuk bukan sekadar wadah kumpul, melainkan platform untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat peran pers dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun daerah.
"Dengan adanya forum ini, diharapkan tercipta sinergi dan kebersamaan antar wartawan, serta memperkuat peran pers dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun daerah,” ujar Amranuddin.
Dalam rancangan visi dan misi, FKWI secara ambisius menargetkan terjalinnya kerja sama yang solid dengan program-program pemerintah. Tujuannya adalah memastikan bahwa informasi pembangunan disebarluaskan secara proporsional dan program-program tersebut tepat sasaran di Labura sebuah kabupaten pemekaran yang memiliki luas wilayah signifikan dan keragaman etnis (seperti Jawa, Batak, dan Melayu Kualuh).
Pembentukan FKWI datang di tengah iklim yang menantang bagi jurnalisme daerah. Beberapa isu dan dinamika di Labura dan sekitarnya menggaris bawahi urgensi adanya pers yang solid,
Isu Integritas Pemerintah, Lingkungan Labuhanbatu Raya belakangan sering diwarnai kasus-kasus penindakan hukum terkait dugaan korupsi, yang menuntut peran pengawasan yang sangat tajam dan berani dari pers lokal.
Secara umum, tantangan yang dihadapi pers daerah adalah adanya risiko ketergantungan media terhadap pemerintah daerah, yang berpotensi menurunkan independensi pemberitaan. FKWI harus memastikan profesionalisme anggotanya tidak tergerus oleh kepentingan praktis.
Kasus Lingkungan dan Pembangunan. Isu-isu lingkungan, seperti dugaan aktivitas tambang ilegal, sering menjadi sorotan. FKWI diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengawal isu-isu pembangunan strategis dan lingkungan secara objektif.
Dengan fokus pada integritas dan profesionalisme, FKWI diharapkan dapat memenuhi harapan dari pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat Labura.
FKWI diharapkan menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam mensosialisasikan program dan kebijakan, sekaligus menjadi penyeimbang (kontrol sosial) yang kritis namun konstruktif terhadap kinerja birokrasi. Keberadaan FKWI harus mendorong peningkatan kualitas jurnalistik di Labura, termasuk melalui fasilitasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW), guna menekan praktik jurnalisme yang tidak profesional.
FKWI diharapkan mampu menciptakan iklim pers yang lebih kondusif dan harmonis, mengurangi potensi perselisihan antar media, serta mencegah intimidasi terhadap jurnalis yang bekerja di lapangan.
Pertemuan awal ini bukan hanya sekadar merangkai nama dalam susunan kepengurusan, tetapi meletakkan pondasi bagi pers Labura untuk bangkit dan menjadi pilar penting dalam mewujudkan tata kelola daerah yang transparan dan akuntabel.
Rep__NR hasib

Komentar