Sumbawa Besar, NTB – Upaya penguatan pertahanan nasional di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat respons positif dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Hari ini, "Utusan Khusus" Panglima Korp Mariner TNI Angkatan Laut Letnan Jenderal TNI ( Mar ). Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. telah melakukan pertemuan penting dengan Bupati Sumbawa untuk membahas rencana strategis pembangunan markas Batalyon Infanteri 15 Marinir di Kabupaten Sumbawa.
Pertemuan yang berlangsung pada hari Selasa, 7 Oktober 2025, di sambut baik oleh Bupati Sumbawa dihadiri pula oleh Komandan Pos Angkatan Laut (Danpos) Sumbawa Lettu Laut PM Abdurrahman Fokus utama diskusi adalah kemungkinan penyediaan lahan yang memadai untuk menampung unit Marinir yang direncanakan
Lettu Laut PM Abdurrahman saat dikonfirmasi media menerangkan kedatangannya untuk menindaklanjuti pertemuan sebelumnya antara Danlanal Mataram Kolonel Mar A. Hadi Al Hasny, S.A.P, S.E., M.Tr.Hanla., M.M. dengan Bupati Sumbawa belum lama ini terkait permintaan membangun Batalyon infanteri 15 Marinir di Kabupaten Sumbawa.
Dalam respons yang menggembirakan, Bupati Sumbawa menyatakan kesanggupan untuk menyediakan lahan seluas 20 hektar bagi pembangunan Batalyon Infanteri 15 Marinir. Ketersediaan lahan ini menjadi langkah awal yang krusial bagi realisasi proyek ini.
"Pemerintah Daerah menyambut baik rencana pembangunan Batalyon Infanteri 15 Marinir di Sumbawa," ujar Bupati. "Kami siap mengalokasikan 20 hektar lahan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana batalyon. Ini adalah investasi jangka panjang untuk keamanan dan kemajuan daerah."
Bupati Sumbawa menyebutkan Kehadiran Batalyon Infanteri 15 Marinir di Sumbawa dinilai akan membawa dua dampak signifikan bagi masyarakat dan daerah.
Peningkatan Keamanan dan Stabilitas Regional. "Pembangunan markas Marinir ini secara langsung akan meningkatkan keamanan dan stabilitas wilayah Sumbawa. Dengan bertambahnya personel dan aset aparat negara, pengawasan terhadap batas wilayah, potensi konflik, serta isu-isu keamanan maritim dan pesisir akan jauh lebih optimal" jelasnya.
Keberadaan Batalyon Marinir akan memperkuat sinergi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah dalam menjaga kedaulatan dan ketertiban. Hal ini penting mengingat posisi Sumbawa yang strategis dan potensi ancaman, baik dari aspek geografis maupun dinamika sosial.
Bupati juga menyoroti dampak ekonomi yang substansial dari kehadiran batalyon ini.
Tokoh Masyarakat Sumbawa yang dekat dengan Militer Dedi Kevin Molajake menambahkan "Rencananya, sekitar 700 sampai dengan 1000 orang prajurit dan perwira akan ditempatkan di batalyon ini. Jika dihitung bersama anak dan istri mereka, jumlah populasi baru yang menetap di Sumbawa dapat mencapai beberapa ribu jiwa" ujarnya.
Kedatangan ribuan keluarga baru akan mendorong permintaan terhadap kebutuhan sehari-hari, sandang, dan jasa, yang secara langsung menggerakkan roda perekonomian lokal, mulai dari pasar tradisional hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kemudian lanjutnya berdampak pada Penciptaan Lapangan Kerja. "Pembangunan fasilitas batalyon itu sendiri akan menyerap tenaga kerja lokal. Setelah beroperasi, kebutuhan akan jasa pendukung seperti sekolah, klinik, dan layanan lainnya juga akan menciptakan lapangan kerja baru.
Proyek pembangunan ini biasanya diikuti dengan peningkatan atau pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan, listrik, dan air bersih, yang juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Langkah cepat Pemerintah Kabupaten Sumbawa menyediakan lahan 20 hektar menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung program strategis TNI Angkatan Laut. Diharapkan, proses pembangunan Batalyon Infanteri 15 Marinir dapat segera dimulai dan membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat Sumbawa.( Agus )