Viral...!! Dugaan Perbuatan Asusila Seorang Dukuh Terhadap Warganya. -->

Iklan Semua Halaman

Viral...!! Dugaan Perbuatan Asusila Seorang Dukuh Terhadap Warganya.

Kabar Investigasi
Senin, 30 Juni 2025


 GUNUNGKIDUL (DIY) - Ratusan warga Padukuhan Jono, Kalurahan Tancep, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, mendatangi Kantor Kalurahan untuk menyuarakan aspirasi dan tuntut mundur Dukuhnya yang dianggap sebagai Dukuh Cabul, Senin (30/6/2025).


Diketahui, warga masyarakat Padukuhan Jono menuntut kejelasan penanganan kasus dugaan perbuatan asusila (cabul) yang melibatkan Dukuh Padukuhan Jono inisial JP.


Dwi Iswahyudi, Koordinator Forum Jono Bersatu kepada Awak Media menyampaikan, aksi warga muncul karena keresahan yang terus membesar di masyarakat. Menurutnya, warga kecewa karena kasus tersebut seperti jalan di tempat tanpa penyelesaian tegas. Sampai akhirnya menimbulkan keresahan di masyarakat.


"Masyarakat bertanya, kasus ini sampai mana kok nggak ada kerjaan sama sekali, maka kami bentuk forum untuk menampung aspirasi, Forum ini menjadi kekuatan warga Jono untuk mengawal kasus ini,” tegas Dwi Iswahyudi.


Lebih Lanjut diketahui, warga bersepakat meminta pencopotan Dukuh Jono karena merasa sangat terpukul dengan kasus dugaan asusila tersebut. Ia menilai, tindakan sang Kadus telah mencoreng kehormatan warga.


“Kami merasa sangat tertampar dengan kasus ini. Kami tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang sudah melanggar asusila. Keluarga sudah bersatu, sepakat menurunkan pemimpin itu,” imbuhnya.


Menurut Dwi, warga sudah mengantongi bukti-bukti kuat, seperti tangkapan layar (screenshot) percakapan pribadi yang mengindikasikan hubungan tak pantas, termasuk sapaan mesra sang Dukuh kepada pihak perempuan.


Ia juga menyebutkan, Dukuh telah mendapat surat peringatan dari kelurahan, yang dianggap sebagai pengakuan kesalahan.


“Itu yang menjadi pegangan kami untuk maju ke ranah lebih lanjut, alasannya Dukuh hanya soal harga diri, dia tidak mau bicara apa-apa lagi,” kata Dwi.


Forum Jono Bersatu, akan terus mengawal kasus ini, jika pertemuan hari ini tak membuahkan hasil, maka mereka akan melanjutkan upaya hukum.


“Kami sudah tidak ingin dipimpin pemimpin seperti itu, target kami secepat mungkin, sehari pun kalau bisa selesai, ini sudah sangat meresahkan,” pungkas Dwi Iswahyudi.


Rep : A Setiawan.