Dugaan Praktek Mafia Tanah Aktor Intelektual Menjadi Tergugat. -->

Iklan Semua Halaman

Dugaan Praktek Mafia Tanah Aktor Intelektual Menjadi Tergugat.

Kabar Investigasi
Senin, 08 Juli 2024

 



Sambas, Kalbar -- 08/Juli/ 2024. Dengan adanya  Dugaan  Pencaplokan   Tanah  Seluas  50× 400 M2   memasuki  Tahapan  sidang   ke  empat   sempat  tertunda   dikarenakan   tidak   hadir  dua  orang  tergugat.


Berita  terdahulu  Lipi SH, Hamdi yusuf SH, Ridwan SH dan  Ismawati SH menjelaskan  ke  wartawan, "Besar  kemungkinan Dugaan  Praktek  Mafia Tanah   yang  Korban  adalah  Klien  saya  Ahli waris  Syafie  Ahmad Yang  Tanah  Kliyen  saya  terletak di dusun Turusan Rt /Rw  004/ 002  Desa Lorong  kecamatan  Sambas, kabupaten Sambas  Kalbar. Tutur nya.


Pada  hari  ini   tanggal   1 juli  2024.  Tertunda. Sidang  Karena   salah  satu   tergugat   tidak  hadir  . Disebabkan   tergugat   merasa   bukan  dirinya   yang di  panggil  Pengadilan,  yang  tertera   dalam  Gugatan   penggugat   adalah  Wajihan  tetapi  namanya   Wajihah.    Wajihah  menolak  hadir  karena    dalam  surat  panggilan  tertulis  Wajihan  bukan  wajihah .   Dengan   kejadian  itu   Pengadilan   Negeri Sambas   akan  memanggil  kembali  ( tergugat)   atas  nama  Wajihah,  Pungkas  Lipi, SH.  

 Sebelumnya  sekdes  kampung Lorong  ( Nasrun)  , Sukri,   D. Effendi  pada  tanggal  19  Juni  2024.   Di  saksikan  dan  di  benarkan   oleh  PJ  kepala  desa  Kampung Lorong  Hanafi   nomor  316/ 61. 01.01.2007/ 2004  memberikan   surat  pernyataan  :  Tanah  tersebut  dengan  ini  menyatakan  dengan  sesungguhnya bahwa  Tanah  almarhum  Syafie Ahmad  memang  benar  terletak  di dusun Turusan, rt / rw,  004/002.  Desa  Lorong,kecamatan Sambas kabupaten Sambas.   Yang  membuat  Peryataan  Nasrun  selaku  Sekdes kampung Lorong. Dengan  adanya  pengakuan  beberapa  saksi  harus  menjadi  pertimbangan.    Di  tempat  yang  berbeda  salah satu anggota  BPD Desa Lorong  memberikan  penjelasan ke  wartawan "  terkait  tanah  tersebut.  Sudah  sekitar  delapan  kali  dilakukan  Mediasi. Belum ada  titik  temunya.


Memang  benar tanah tersebut  di  beli oleh tergugat inisial ( W),   dari  saudara  Rengkong yang  tanah nya  di  Berada di  kampung  Lorong. Dan  saudara  W. Adalah  warga  kartiasa  menjual  Tanah   tersebut  kepada  saudara  Aktor  intelektual    Tetapi  letaknya  bukan  yang di  bangun   Yayasan  Nur Al-Mukmin    oleh  aktor  intelektual  selaku  tergugat.   Yang  di  bangun  oleh  pihak  yayasan Nur Al Mukmin    itu   adalah    Tanah  warisan Syafie Ahmad.  Sedangkan  tanah   tergugat aktor intelektual  tersebut yang  di  beli   dari  tergugat   (W)   Asal  mula  kepunyaan  Rengkong,    berbeda  lokasi. Sedangkan  Tanah  Rengkong   dan Syafie Ahmad  semua nya berkedudukan  di  desa  Kampung Lorong  bukan  Kartiasa.


Kenapa  dan mengapa   berubah  menjadi    desa  Kartiasa.  Terkait  pembuatan  surat  sertifikat  sangat  aneh menurut   saya   surat  tersebut  tidak   sah. Tutupnya.

(BERSAMBUNG) 


Rep : Tim Investigasi