Pimpinan Gereja Katolik Kab, Intan Jaya Mengutuk keras Para Pelaku Yang Mengakibatkan Tertembaknya 2 Anak Sekolah Dasar (SD) -->

Iklan Semua Halaman

Pimpinan Gereja Katolik Kab, Intan Jaya Mengutuk keras Para Pelaku Yang Mengakibatkan Tertembaknya 2 Anak Sekolah Dasar (SD)

Kabar Investigasi
Kamis, 11 April 2024

 



INTAN JAYA - Baku tembak Antara Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPN-PB/OPM dan Satgas Damai Cartenz di dekat permukiman warga di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah pada 8 April 2024.


menanggapi hal tersebut Pimpinan Gereja Katolik Dekenat Moni-Puncak Jaya, keuskupan Mimika, Pastor Yanuarius,Yance Yogi. Pr kepada media mengatakan, Pimpinan Gereja Katolik Kabupaten Intan Jaya Dengan Tegas mengutuk keras Para Pelaku yang melakuka tindakan brutal yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai saat kontak senjata yang mengakibatkan tertembaknya anak yang Berusia 6 tahu dan 13 tahun tersebut. 


untuk telusuri kejadian penembakan anak SD kabupaten Intan Jaya, “ sebenarnya kami ini sudah tau situasi keadaan intan jaya seperti apa, pantauan kami dari atas maupun dari bawah, tapi kok kenapa tertembak anak-anak sekolah yang tidak bersalah. Situasi intan Jaya baku tembak antara TPN/OPM dan TNI/Polri itu silakan, dan itu urusan mereka, tetapi kami pimpinan gereja Katolik dengan tegas mengutuk para pelaku ini. 


Lanjut pungkasnya, kami akan mengambil langka-langka yang akan kami lakukan untuk segera menangkap pelaku untuk segera diproses secara hukum, Karna hal tersebut mencelakai kemanusiaan yang menghilangkan nyawa hak hidup seseorg, apalagi anak dibawah usia yang tak berdosa” pungkas Yanuarius


Pihak Gereja Katolik Kabupaten Intan Jaya meminta agar hal ini kepada pemerintah maupun tokoh-tokoh, elemen lainnya segera usut untuk melaporkan Komnas Perlindungan anak secara bersama supaya hal ini serius untuk ditangani ke rana hukum, pihak-pihak yang menembak mati anak dibawa usia tersebut. 


Lanjut Yanuarius menanggapi juga penembakan masnyarakat sipil non-oap dan satu oap, yang terjadi di Kabupaten Puncak Papua, distrik ilaga pada (9/4) “ pola pendekatan perlu dijaga oleh masnyarakat non-oap dan oap dalam hal pelayanan sebab TPN/OPM ini susah dibedakan, mana yang TPN/OPM dan mana yang maserakat sipil, segera usut para pelaku itu. 


masnyarak sipil perlu menjaga kepada kedua pihak keamanan TNI/polri maupun kelompok TPN/OPM, sebab kelompok TPN/OPM ini sangat susah untuk dibedakan, oleh sebab itu, khusus nya Non OAP perlu menjaga dalam melayani masnyarakat, “ singkatnya


Insiden baku tembak antara kelompok bersenjata TPN/OPM dengan Satgas Damai Cartenz di dekat permukiman warga di Distrik Sugapa, memunculkan pertanyaan besar tentang "kebijakan penempatan aparat di objek-objek warga sipil di Intan Jaya ” 


(agus mabel)