Komentar
Simalungun -- Di tengah hiruk-pikuk kehidupan masyarakat Saribudolok, muncul sebuah fenomena yang menarik perhatian sekaligus memunculkan keresahan. Gelanggang permainan (gelper)meja tembak ikan yang dikelola oleh Anto Sipayung tumbuh subur di kawasan tersebut, meski banyak pihak mempertanyakan legalitas dan pengawasan para pihak berwenang.(jum'at 16/05/2025)
Berdasarkan investigasi awak media di lapangan meja ikan tersebut berada ditempat tempat terbuka seperti: jalan sarang padang,simpang cingkes,hinalang,Haranggaol,bahkan ada di dekat simpang empat dan masih banyak lagi di pelosok pelosok.
Warga yang tidak mau di sebut namanya mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa keberadaan gelper ini diduga terkait dengan praktik pembayaran upeti kepada aparat penegak hukum (APH) setempat. Dugaan ini semakin menguat ketika masyarakat melihat tindakan APH yang terkesan menutup mata terhadap operasional gelper yang melanggar peraturan. Hal ini menciptakan kesan bahwa ada adanya kolusi yang merugikan masyarakat.
Situasi ini semakin memanas, dan suara keresahan warga mulai terdengar. Mereka meminta agar Kapolres Simalungun turun langsung ke lokasi untuk melakukan investigasi terkait aktivitas gelper tersebut. Warga berharap dengan adanya langkah tegas dari pihak kepolisian, praktik-praktik yang merugikan dan meresahkan masyarakat dapat dihentikan.
Masyarakat Saribudolok menuntut ketegasan dan keadilan. Mereka ingin memastikan bahwa setiap aktivitas di daerah mereka berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak ada pihak yang kebal hukum hanya karena memiliki hubungan tertentu. Dengan harapan, perhatian dari Kapolres Simalungun dapat membawa perubahan positif dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.
Sementara tidak sampai disitu awak media mencoba menghubungi kapolsek Saribudolok melalui panggilan whatshap,namun tidak berhasil walau tampak aktif.Hingga berita ini di layangkan kemeja redaksi belum ada tanggapan
(red A.Y.H.)