SEMARANG – 15 juni 2025. Kondisi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Jangli, Kecamatan Candisari, semakin memprihatinkan. Tumpukan sampah yang meluber hingga ke badan Jalan Jangli Raya menyebabkan kemacetan, menimbulkan bau menyengat, bahkan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Agung Sasminto, Ketua Paguyuban Jangli Bersatu, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. “Sampah menumpuk, sampai ke tengah jalan. Warga, pedagang, dan pengendara sangat terganggu. Ini sudah tidak bisa ditolerir lagi,” ujarnya.
Diketahui, sampah yang menumpuk bukan hanya berasal dari Karanganyar Gunung, melainkan dari berbagai wilayah sekitarnya. Hal ini memperparah volume sampah yang masuk ke TPS Jangli, melebihi kapasitas yang ada.
“Kalau musim hujan, air sampah mengalir sampai ke halaman rumah warga yang berada di bawah TPS. Ini sangat mengganggu dan berisiko menimbulkan penyakit,” ungkap Agus Andi Wibowo, Sekretaris RW 6 sekaligus Ketua Kegiatan Resik-resik Pasar Jangli.
Dalam upaya tanggap darurat, warga bersama Linmas, Polsek, Koramil, Batalyon Arhanud, dan relawan lainnya menggelar aksi bersih-bersih Pasar Jangli pada Minggu, 15 Juni 2025, mulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sekaligus protes terhadap lambatnya penanganan dari instansi terkait.
Wahyu Puji Widodo, SH, MH, Ketua LPMK setempat, menegaskan bahwa persoalan TPS ini sudah lama disampaikan ke kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. “Sudah waktunya menggunakan rekayasa teknologi pengelolaan sampah, seperti yang pernah dibahas bersama DLH dan instansi lain,” jelasnya.
Sumarno, Ketua BKM yang tinggal di sekitar lokasi, bahkan menyerukan agar TPS Pasar Jangli dipindah dari lokasi saat ini. “Sudah bertahun-tahun tanpa solusi. Kami minta Walikota turun langsung dan bersikap tegas,” ujarnya.
Keluhan juga datang dari para pedagang, seperti Margo, pedagang ayam potong yang lapaknya tepat di sebelah TPS. “Sampah sudah seperti gunung, baunya luar biasa. Kalau bisa, TPS ini dipindah saja. Sampai kapan kami harus bertahan hidup di samping sampah?” keluhnya.
Kondisi ini juga menjadi pengingat penting akan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penanganan sampah secara serius dan terpadu agar bisa menjadi energi dan sumber penghasilan masyarakat.
Program Bank Sampah yang digaungkan Pemerintah Kota Semarang diharapkan dapat didukung oleh seluruh warga demi mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Rep : Selamet Setyo/Tim