Diduga Bangunan SMPN 4 Mazo Tidak Bermutu, Dikerjakan asal jadi, -->

Iklan Semua Halaman

Diduga Bangunan SMPN 4 Mazo Tidak Bermutu, Dikerjakan asal jadi,

Kabar Investigasi
Selasa, 09 September 2025

 



 Nias Selatan, 9 September 2025 -- Proyek pembangunan di SMP Negeri 4 Mazo Kabupaten Nias Selatan, diduga kuat tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Dugaan ini muncul setelah ditemukannya indikasi bahwa material bangunan, khususnya batako, dicetak tanpa mengikuti standar kualitas yang semestinya


Menurut informasi dari warga yang juga merupakan pembuat batu bata lokal, A.Carles Halawa dan Ama Mesraan, batako yang digunakan dalam proyek tersebut dibuat dengan komposisi 1 sak semen dicampur dengan 6 takaran kerikil dan 7 takaran pasir. Perbandingan tersebut dinilai tidak ideal, karena kandungan semen yang terlalu sedikit dapat mengurangi kekuatan dan daya tahan batako.


“Kualitas batako seperti itu sangat rapuh. Kalau tetap digunakan, bangunan bisa cepat rusak. Ini sangat merugikan negara,” ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya kepada wartawan.


Warga sekitar dan beberapa tokoh masyarakat mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini. Mereka mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan, Pemerintah Daerah, serta Bupati Nias Selatan segera turun ke lokasi proyek untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Selain itu, masyarakat meminta agar proses pemasangan material dihentikan sementara sebelum dilakukan evaluasi teknis yang mendalam.


“Jangan sampai uang negara dihamburkan untuk pekerjaan yang tidak berkualitas. Pemerintah harus turun tangan sebelum bangunan ini selesai dikerjakan,” tegas salah satu warga lainnya.


Ketika wartawan mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Maze, Yasona Hulu (A.Jeslin Hulu), beliau menyangkal tudingan tersebut dan menyatakan bahwa proyek berjalan sesuai prosedur.


Namun, berdasarkan pantauan langsung wartawan di lokasi proyek, ditemukan bahwa dari satu sak semen mehasilkan 76 buah batako. Hal ini menguatkan dugaan bahwa ada pengurangan kualitas dalam proses pembuatan material bangunan.


Masyarakat pun mengingatkan agar pihak pengawas proyek segera mengambil tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat bangunan ini akan digunakan oleh para siswa.


“Kalau kualitas bangunan tidak dijaga, bisa membahayakan anak-anak nantinya. Kami mohon perhatian serius dari semua pihak terkait,” tambah warga.


Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek maupun dinas terkait belum memberikan tanggapan resmi atas temuan di lapangan.


Rep : Laia