Renungan Detik Detik Akhir Tahun 2025 Menyongsong Tahun 2026. -->

Iklan Semua Halaman

Renungan Detik Detik Akhir Tahun 2025 Menyongsong Tahun 2026.

Kabar Investigasi
Rabu, 31 Desember 2025

 



Jakarta, 31 Desember 2025 -- Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika kita memikirkan resolusi akhir Tahun Baru, yang mungkin muncul adalah daftar egois kita dan ambisi muluk-muluk yang jarang tercapai — faktanya, rata rata 80 persen resolusi biasanya gugur seperti daun cemara dimusim.hujan sebelum pertengahan akhir Februari. Penulis Rabu ,31 Desember 2025.saat detik detik pelepasan Tahun menuju harapan awal tahun kuda jantan 2026 itu .Dr Bernard BBBBI Siagian SH.MA kp Ketua DPP GAKORPAN # LBH PERS Prima Presisi Polri Gerakan Solidaritas Nasional.


 Suara Rakyat untuk tegakkan Keadilan Rumah Besar Sarjana Pancasila Relawan Prabowo Gibran 08 memberikan statement untuk menawarkan pendekatan yang berbeda: ia menolak gagasan bahwa kita harus memperbaiki diri terlebih dahulu agar hidup kita bisa berubah menjadi lebih baik. Alih-alih menambah komitmen saran Marcel Gerungan katakan , justru kita perlu melihat tahun baru sebagai kesempatan refleksi diri akan kemampuan kita ,sekedar untuk peduli dan berbagi sosial dan berbuat lebih sedikit National.


 Kita perlu memulai “berkata TIDAK ” kepada sejumlah “komitmen yang menyimpang,omong omong doang dan terlalu besar serta prosesing yang bertele tele dan berkepanjangan, yang menguras pikiran,waktu dan energi kita tetapi tidak memberi progres hasil karya kita serta imbalan yang sepadan.”


Di tengah carut marut globalisasi dunia yang terus intimidasi menekan kita semenjak gonjang ganjing permasalahan segi keterpurukan sosial ekonomi kita ,bencana bencana alam murka dimana mana .Elinglah kita untuk berbuat lebih banyak.peduli ahlaq lman,jati diri pengharapan untuk lnstrospeksikan diri terkait tata kelola manajemen kita yang salah selama tahun 2025 ini , tentang pengelolaan hutan.


 tambang ,infra struktur , sumber daya alam raya , ini untuk atasi kemiskinan demi kemakmuran rakyat lndonesia . Agar itu semua bersimbiose mutualisme ,bersinergi dengan habitat alam ,flora dan fauna asli Nusantara .Kondusifitas.pengelolaan negeri agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begitu mudah kita melewatkan suatu ritme kehidupan ironis memang suatu dilematika problem kronis soal.kemiskinan , yang sangat berbeda, sebagaimana yang ditawarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya: hidup yang tetap teguh berada di dalam koridor Ketuhanan.. Didalam Yohanes 15, Yesus menyebut diri-Nya sebagai “pokok anggur yang benar” (ay.1), dan murid-murid-Nya sebagai “ranting-ranting” (ay.5).


Ranting-ranting dan pokok anggur tidak bertumbuh karena suatu kerja kerasnya sendiri, melainkan karena menerima asupan gizi maksimal.dari pokok anggurnya. Demikian pula, pertumbuhan alam raya yang kita rindukan hanya dapat dialami ketika kita bersimbiose tidak lagi mengandalkan diri sendiri, melainkan mengandalkan Kristus dalam konteks pemeliharaan-Nya, sebab “di luar [Dia] kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5).


Di dalam.koridor Yesus, kita mempunyai harapan dan tantangan untuk menjalani hidup yang tidak lagi dikuasai oleh rasa dengki,fitnah ,kebusukan.iman ,kegalauan ,keserakahan ,tidak peduli sesama, juga nubuat untuk berkarya di jalan Tuhan .Faktor kecemasan dan pergulatan.kegalauan hidup . Kita pun akan dimampukan untuk lebih bersandar dan pasrah kehendak Nya juga pada kasih Allah — kasih yang kemudian kita teruskan kepada orang-orang di sekitar kita (ay.12,17). — Abraham Andy .


_Apa yang kira-kira Allah minta untuk kamu tolak atau lepaskan di tahun yang baru? Dalam hal apa Allah mungkin mengundang kamu untuk lebih berserah kepada-Nya?_


*Allah yang penuh rahmat, tolonglah hambamu ini , untuk melepaskan kecemasan dan ketergantungan pada egoisme diri sendiri dan mengandalkan-Mu lebih lagi.*


TUHAN MEMBERKATI INDONESIA ,SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU 2026.


Reporter Ikhsan.B